DAKWAH UNTUK MENCAPAI RIDHA ILAHI

Tuesday, August 18, 2009

KEUTAMAAN BULAN RAMADHAN

Ramadhan adalah bulan kebaikan dan berkah. Allah memberkahinya dengan banyak keutamaan, diantaranya:

1. Bulan Al Qur’an

Allah menurunkan kitab-Nya yang mulia sebagai hidayah bagi manusia, obat bagi kaum mukminin, membimbing kepada yang lebih lurus, menjelaskan jalan petunjuk, diturunkan pada malam Lailatul Qadr, satu malam pada bulan Ramadhan. Allah Ta’ala berfirman:

ayat33.jpg

Bulan Ramadhan itulah bulan yang didalamnya diturunkan Al Qur’an yang menjadi petunjuk bagi manusia, dan menjadi keterangan-keterangan dari petunjuk itu dan membedakan antara yang haq dan yang bathil. Maka barangsiapa di anatar kamu melihat bulan itu hendaklah ia berpuasa.” (QS. Al-Baqarah:185)

2. Syaitan-syaitan Dibelenggu, Pintu-pintu Neraka Ditutup dan Pintu-pintu Surga Dibuka

Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda: “Apabila datang bulan Ramadhan dibukalah pintu-pintu surga (dalam riwayat lain, dibukalah pintu-pintu rahmat), dan ditutup pintu-pintu neraka, dan dibelenggulah syaitan-syaitan.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Semua itu telah sempurna semenjak malam pertama bulan Ramadhan yang diberkahi, berdasarkan sabda Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam: ”Apabila telah datang malam pertama bulan Ramadhan, diikatlah syaitan-syaitan dan jin-jin yang jahat, ditutup pintu-pintu neraka tidak ada satu pintu pun yang dibuka, dan dibukalah pintu-pintu surga tidak ada satu pun yang tertutup, dan menyerulah seorang penyeru: “Wahai orang yang ingin kebaikan lakukanlah, wahai orang yang ingin kejelekan kurangilah.” Dan Allah mempunyai orang-orang yang dibebaskan dari neraka, itu terjadi setiap malam.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ibnu Khuzaimah. Sanad ini hasan)

3. Malam Lailatul Qadr

Allah berfirman:

Lailatul Qadr itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al Qadr:3)


Sumber: http://abuzubair.wordpress.com/
Read More...

Keutamaan Puasa

Banyak sekali ayat dalam al Qur’an yang memberikan anjuran untuk berpuasa sebagai sarana bertaqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah dan menjelaskan keutamaan-keutamaannya, seperti firman Allah:

Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui”. (QS. Al baqarah:184)

Firman Allah :

Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.”(QS. Al Ahzab:35)

Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam telah menjelaskan dalam hadits-hadits shahih tentang keutamaan-keutamaan puasa, yang dijelaskan secara rinci dalam hadits-hadits shahih berikut ini.

1. Puasa adalah Perisai atau Pelindung

Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam menyuruh orang yang kuat dan besar dorongan syahwatnya dan belum mampu untuk menikah agar berpuasa. Beliau Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda:

ayat22.jpg

Wahai sekalian para pemuda, barangsiapa diantara kamu telah mampu baa’ah (mampu menikah dengan berbagai macam persiapannya) hendaklah menikah, karena menikah lebih menundukkan pandangan dan lebih menjaga kehormatan. Barangsiapa yang belum mampu menikah, hendaklah berpuasa karena puasa merupakan pelemah syahwat baginya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam telah menjelaskan bahwa puasa adalah benteng dan perisai yang menghalangi seseorang dari neraka. Bersabda Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam : “Puasa adalah perisai, seorang hamba berperisai dengannya dari api neraka.” (HR. Ahmad, ini adalah hadits shahih)

2. Puasa Menyebabkan Seorang Hamba Masuk ke Dalam Surga

Dari Abu Umamah radhiallahu ‘anhu berkata: “Aku bertanya: “Ya Rasulullah, tunjukkan padaku amalan yang bisa memasukkanku ke surga.” Beliau Shalallahu ‘Alaihi Wassalam menjawab: “Hendaklah kamu berpuasa, tidak ada (amalan) yang semisal dengan itu.” (HR. An- Nasa’i, Ibnu Hibban, Al Hakim, dg sanad yg shahih)

3. Orang Berpuasa Diberi Pahala yang Tidak Terhitung

4. Orang yang berpuasa Mempunyai Dua Kegembiraan

5. Bau Mulut Orang Berpuasa Lebih Wangi di Sisi Allah dari Bau Misk

Point 3,4,dan 5 dalilinya ada pada hadits berikut, yaitu Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu: Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda:”Allah berfirman:’ Semua amalan bani Adam untuknya kecuali puasa (yakni baginya palaha terbatas, kecuali puasa karena pahalanya tidak terbatas), karena puasa itu untuk Aku dan Aku akan membalasnya’. Puasa adalah perisai, jika salah seorang dari kamu sedang berpuasa janganlah berkata keji dan berteriak-teriak, jika ada orang yang mencercanya atau memeranginya, ucapkanlah :”Aku sedang berpuasa”, demi Dzat yang jiwa Muhammad di tangan-Nya sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa lebih wangi di sisi Allah daripada bau minyak misk (parfum yang wangi). Orang yang berpuasa mempunyai dua kegembiraan, jika berbuka dia bergembira dan jika bertemu Rabbnya dia bergembira karena puasa yang dilakukannya.” (HR. Bukhari, Muslim, ini lafadz Bukhari)

6. Puasa dan Al Qur’an akan Memberikan Syafa’at (Pertolongan) kepada Ahlinya

Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda: “Puasa dan Al Qur’an akan memberikan syafa’at kepada hamba di hari kiamat. Puasa akan berkata: “Wahai Rabbku, aku menghalanginya dari makan dan syahwat, berilah dia syafaat karenaku, dan Al Qur’an pun berkata: “Aku telah menghalanginya dari tidur di malan hari, berilah dia syafaat karenaku.” Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda:”Maka keduanya memberi syafaat.” (HR. Ahmad, Al Hakim, Abu Nu’aim, dg sanad yg hasan)

7. Puasa Merupakan Kafarat (Tebusan atas kesalahan atau kekurangan)

Diantara keistimewaan puasa, yang tidak ada dalam amalan lain adalah Allah menjadikannya sebagai kafarat bagi orang yang memotong rambut kepalanya (ketika Haji) karena ada udzur sakit atau penyakit di kepalanya dan kafarat nagi yang tidak mampu untuk membeli kurban (QS. Al Baqarah:196).

Kafarat bagi pembunuh orang orang kafir (kafir dzimmi) yang mempunyai perjanjian karena tidak sengaja (QS. An Nisaa’:92)

Juga sebagai kafarat bagi yang membatalkan sumpah (QS. Al Maidah:89) atau membunuh binatang buruan di tanah haram (QS. Al Maidah:95) dan sebagai kafarat dhihar. (QS. Al Mujadalah:3-4)

8. Ar Rayyan Bagi Orang yang Berpuasa

Dari Sahl bin Sa’ad radhiallahu anhu, dari Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda: “Sesungguhnya dalam surga ada satu pintu yang disebut dengan Ar Rayyan, orang-orang yang berpuasa akan masuk pada hari kiamat nanti dari pintu tersebut, tidak ada orang selain mereka yang memasukinya. Jika telah masuk orang terakhir dari mereka yang berpuasa ditutuplah tersebut, barangsiapa yang masuk akan minum dan barangsiapa yang minum tidak akan merasa haus untuk selamanya.”(HR. Bukhari, Muslim)



Read More...

Persiapan Menyambut Bulan Ramadhan

1. Mempersiapkan pemahaman yang benar tantang bulan Ramadhan

Untuk memberikan motivasi agar beribadah dalam bulan Ramadhan ini bisa dilaksanakan dengan maksimal, sebelum Ramadhan datang Rasulullah SAW mengumpulkan para sahabatnya guna memberikan persepsi yang benar dan mengingatkan betapa mulia bulan Ramadhan. Dalam sebuah hadits yang panjang Rasulullah bersabda:

�Dari Salman Ra., beliau berkata, �Rasulullah berkhutbah di tengah-tengah kami pada akhir Sya�ban, Rasulullah bersabda: �Hai manusia, telah menjelang kepada kalian bulan yang sangat agung yang penuh dengan barokah, yang di dalamnya ada malam yang lebih baik dari seribu bulan, bulan di mana yang Allah telah menjadikan puasa di dalamnya sebagai puasa wajib, qiyamullailnya sunnah, barangsiapa yang pada bulan itu mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu kebaikan, nilainya seperti orang yang melakukan amalan wajib tujuh puluh kali pada bulan lainnya... dst.� (HR. Ibnu Hujaimah, beliau berkata: hadits ini adalah hadits shahih).


2. Membekali diri dengan ilmu yang cukup

Sasaran dan ibadah puasa adalah untuk meningkatkan kualitas iman dan taqwa kita. Untuk itu, ibadah puasa harus dilakukan dengan tatacara yang benar. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

�Banyak orang berpuasa yang tidak mendapat apa-apa dari puasanya kecuali lapar. Dan banyak orang shalat malam, tidak mendapat apa-apa dari shalatnya kecuali bergadang.� (HW. Abu Dawud, Ibnu Majah)

Dalam hadits lain, Rasulullah bersabda:

�Barangsiapa tidak meninggalkan kata-kata dusta (dalam berpuasa) dan tetap melakukannya, maka Allah tidak butuh ia meninggalkan makan dan minumnya.� (HR. Bukhari).

Dari dua hadits di atas bisa disimpulkan bahwa membekali diri dengan segala ilmu yang berkaitan dengan puasa memang akan sangat berpengaruh terhadap kemampuan kita untuk menigkatkan kualitas ketaqwaan kita melalui bulan Ramadhan yang mulia ini.


3. Melakukan persiapan jasmani dan ruhani.

Sebelum masuk bulan Ramadhan, Rasulullah SAW mengajarkan kepada kita agar banyak melakukan ibadah puasa di bulan Sya'ban. Dengan banyak berpuasa di bulan Sya'ban berarti kita telah mengkondisikan diri, baik dari sisi ruhiyah atau jasadiyah. Kondisi ini akan sangat positif pengaruhnya dan akan mengantarkan kita untuk menyambut Ramadhan dengan berbagai ibadah dan amalan yang di sunnahkan. Di sisi lain, tidak akan terjadi lagi gejolak fisik dan proses penyesuaian terlalu lama seperti banyak terjadi pada orang yang pertama kali berpuasa. Misalnya lemas, badan terasa panas, tidak bersemangat, banyak mengeluh, dan sebaginya.

�Aisyah ra. Berkata: "Saya tidak melihat Rasulullah SAW menyempurnakan puasanya, kecuali di bulan Ramadhan. Dan saya tidak melihat dalam satu bulan yang lebih banyak puasanya kecuali pada bulan Sya'ban." (HR Muslim).

Bulan Sya'ban adalah bulan dimana amal shalih diangkat ke langit.

Dari Usamah bin Zaid berkata: �Saya bertanya: �Wahai Rasulullah saw, saya tidak melihat engkau puasa disuatu bulan lebih banyak melebihi bulan Sya'ban�. Rasul saw bersabda:� Bulan tersebut banyak dilalaikan manusia, antara Rajab dan Ramadhan, yaitu bulan diangkat amal-amal kepada Rabb alam semesta, maka saya suka amal saya diangkat sedang saya dalam kondisi puasa.� (Ahmad, Abu Dawud, An-Nasa'i dan Ibnu Huzaimah)


4. Memahami keutamaan-keutamaan bulan Ramadhan

Bulan Ramadhan diciptakan Allah penuh dengan kutamaan-keutamaan dan kemuliaan. Maka mempelajari dan memahami keutamaan tersebut akan memotivasi kita untuk lebih meningkatkan amal ibadah kita. Di antara keutamaan dan kemuliaan bulan Ramadhan adalah:

a. Bulan kaderisasi taqwa dan bulan di turunkannya Al Qur'an

Allah SWT berfirman,

�Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa.� (QS. Al Baqarah: 183)

�Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu....� (QS. Al Baqarah: 185).

b. Bulan paling utama, bulan penuh berkah

Rasulullah SAW bersabda,

�Bulan yang paling utama adalah bulan Ramadhan, dan hari yang paling mulia adalah hari Jum'at.�

Dalam hadits lain,

�Dari Ubaidah bin Shomit, bahwa ketika Ramadhan tiba, Rasulullah bersabda: �Ramadhan telah datang kepada kalian, bulan penuh berkah, pada bulan itu Alah akan memberikan naungan-Nya kepada kalian. Dia turunkan rahmat-Nya, Dia hapuskan kesalahan-kesalahan dan Dia kabulkan do'a pada bulan itu. Allah Ta'ala akan melihat kalian berlomba melakukan kebaikan. Allah akan membanggakan kalian di depan Malaika. Maka pelihatkanlah kebaikan diri kaliah kepada Allah, sesungguhnya orang yang celaka adalah orang yang pada bulan itu tidak mendapat rahmat Allah 'Azza Wa Jalla.� (HR. Tabroni).

c. Bulan ampunan dosa, bulan peluang emas melakukan ketaatan.

Rasulullah SAW bersabda:

�Antara sholat lima waktu, dari hari Jum'at sampai Jum'at lagi, dari Ramadhan ke Ramadhan, dapat menghapuskan dosa-dosa apabila dosa-dosa besar dihindarkan.� (HR. Muslim).

�Barang siapa puasa karena iman dan mengharap pahala dari Allah, ia akan diampuni semua dosanya yang telah lalu.� (HR. Bukhari � Muslim)

�Apabila Ramadhan telah datang pintu syurga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan syetan-syetan dibelenggu.� (HR. Bukhari � Muslim)

d. Bulan dilipatgandakannya amal sholeh

Rasulullah SAW bersabda,

�Setiap amal anak Adam dilipatgandakan pahalanya, satu kebaikan menjadi sepuluh kali lipat sampai tujuh ratus kali lipat, Allah berfirman, �Kecuali, puasa. Puasa itu untuk dan Akulah yang akan membalasnya. Ia tinggalkan nafsu syahwat dan makannya semata-mata karena Aku.� Orang yang berpuasa mendapat dua kebahagiaan, ketika berbuka dan ketika berjumpa Rabbnya. Bau mulut orang yang berpuasa disisi Allah lebih wangi daripada bau parfum misik.� (HR. Muslim)

Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW bersabda,

�Rabb-mu berkata, �Setiap perbuatan baik (di bulan Ramadhan) dilipatgandakan pahalanya sepuluh kali lipat sampai tujuh ratus kali lipat. Puasa untuk-Ku dan Akulah yang akan membalasnya. Puasa adalah perisai dari api neraka, bau mulut orang yang berpuasa di sisi Allah lebih wangi dari parfum misik. Apabila orang bodoh berlaku jahil kepada seseorang di antara kamu yang sedang berpuasa, maka hendaklah kamu katakan, �Saya sedang berpuasa.� (HR. Tirmizi).

e. Bulan jihad dan kemenangan

Sejarah telah mencatat, bahwa pada bulan suci Ramadhan beberapa kesuksesan dan kemenangan besar diraih ummat Islam. Ini membuktikan bahwa bulan Ramadhan bukan merupakan bulan malas dan bulan lemah, tapi bulan Ramadhan adalah bulan jihad dan kemenangan.

Perang Badar Kubro yang diabadikan dalam Al Qur�an sebagai �Yaumul Furqon� dan umat Islam meraih kemenangan besar, terjadi pada tanggal 17 Ramadhan tahun 10 Hijriyah. Dan pada saat itu juga gembong kebathilan Abu Jahal terbunuh.

Pada bulan Ramadhan, fathu Makkah (pembebasan kota Mekkah) yang diabadikan dalam Al Qur�an sebagai �Fathan Mubina�, terjadi pada tanggal 10 Ramadhan tahun 8 Hijriyah.

Perang �Ain Jalut menaklukan tentara Mongol terjadi pada Ramadhan, tepatnya pada tanggal 25 Ramadhan 658 Hijriah.

Andalusia (Spanyol) yang ditaklukan oleh tentara Islam di bawah pimpinan Tariq bin Ziyad juga terjadi pada bulan Ramadhan, yaitu pada tanggal 28 Ramadhan 92 Hijriah.


Demikianlah beberapa hal yang perlu kita lakukan dalam persiapan menyambut Ramadhan. Semoga Allah mempertemukan kita dengan Ramadhan tahun ini.

Sumber:http://www.hudzaifah.org/
Read More...

Saturday, July 25, 2009

Kapan sebuah hadits dikatakan sebagai hadits shahih?

Untuk mengetahui apakah sebuah hadits merupakan hadits shahih atau hadits daif diperlukan sebuah ilmu yang dikenal dengan ilmu mustholah hadits. Banyak kitab-kitab yang ditulis oleh para ulama ahli hadits yang membahas tentang ilmu mustholah hadits ini.

Untuk menyederhanakan pembahasan agama, sering yang kita baca atau dengar dari sebuah hadits hanya matan/isi dari sebuah hadits, padahal sebenarnya para ulama ahli hadits meriwayatkan tidak hanya matan/isi akan tetapi juga sanad/periwayatan (urutan periwayatan hadits dari Rasulullah saw atau sahabat sampai kepada para ulama penulis hadits). Jadi dalam teks hadits yang lengkap terdiri dari 2 bagian:
  • Sanad/periwayatan
  • Matan/isi
Dr. Mahmud Thahan dalam kitab beliau, Taisir Musthalah Hadits menjelaskan sarat-sarat sebuah hadits dihukumi sebagai hadits shahih.
  • Sanadnya tersambung, artinya setiap rawi mengambil haditsnya secara langsung dari orang di atasnya, dari awal sanad hingga akhir sanad

  • Adilnya para perawi, yaitu setiap periwayat harus: muslim, baligh, berakal, tidak fasik, dan tidak buruk tingkah lakunya

  • Dlabith, yaitu setiap rawi harus sempurna daya ingatnya, baik dalam hafalan atau catatan.

  • Tidak syadz, yaitu tidak menyilisihi dengan hadits yang diriwayatkan oleh perawi yang lebih tsiqah

  • Tidak ada illat, yakni haditsnya tidak cacat.


Sebagai contoh, sebuah hadits dalam Shahih Bukhari

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ قَالَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ جُبَيْرِ بْنِ مُطْعِمٍ عَنْ أَبِيهِ قَالَ
سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَرَأَ فِي الْمَغْرِبِ بِالطُّورِ

Telah bercerita kepada kami Abdullah bin Yusuf, yang berkata telah mengkabarkan kepada kami Malik, dari Ibnu Syihab, dari Muhammad bin Jabir bin Muth’im, dari bapaknya, yang berkata, “Aku mendengar Rasulullah saw membaca surat At-Thur di waktu shalat maghrib” (HR. Bukhari, No 731)

Hadits diatas dihukumi sebagai hadits shahih karena:
  • Sanadnya tersambung, sebab masing-masing periwayat yang meriwayatkan telah mendengar haditsnya dari syaikhnya (gurunya). Sedangkan adanya 'an'anah yaitu Malik, Ibnu Syihab dan Ibnu Jabir termasuk bersambung karena mereka bukan mudallis

  • Para periwayat hadits diatas semuanya adil dan dlabith. Kriteria mengenai mereka (para perawi hadits) telah ditentukan oleh para ulama Jarh wa Ta’dhil, yaitu:
    -Abdullah bin Yusuf: orangnya tsiqah (terpercaya) dan mutqin (cermat)
    -Malik bin Anas: Imam sekaligus hafidz
    -Ibnu Syihab Az-Zuhri: orangnya faqih, hafidz, disepakati tentang ketinggian kedudukan dan kecermatannya
    -Muhammad bin Jabir: tsiqah
    -Jabir bin Muth’im: sahabat

  • Tidak syad, karena tidak bertentangan dengan perawi yang lebih kuat

  • Tidak ada illat (cacat) dalam hadits diatas
Untuk mengetahui keadilan dan kedlabithan para perawi dengan cara meneliti biografi mereka. Para ulama telah menulis biografi para perawi dalam kitab yang banyak, diantara kitab-kitab yang memuat biografi para perawi hadits yaitu:
  • Tarikh Kabir, karya Imam Bukhari. Kitab umum yang memuat para perawi tsiqah maupun yang dhaif

  • Al-Jarh wa ta’dhil karya Ibnu Abi Hatim. Kitab umum yang memuat para perawi tsiqah maupun yang dhaif

  • Al-Kamil fi Asmair Rijal karya Abdul Ghani. Kitab ini membahas perawi hadits yang terdapat dalam kitab Kutubus Sittah

  • Dan lain-lain

Ilmu Mustholah hadits hanya ada dalam agama Islam sehingga ajaran Islam dapat dijamin keasliannya secara ilmiah, alhamdulillah

Mudah-mudahan penjelasan ini tidak memuaskan sehingga pembaca semakin bersemangat untuk mengkaji lebih dalam

Referensi
Taisir Musthalahal Hadits, karya Dr. Mahmud Thahan
http://www.almeshkat.net/books/open.php?cat=9&book=2752


Sumber: perpustakaan-islam.com
Read More...

Makna Allah menjadikan manusia sebagai khalifah di muka bumi

''Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: ''Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.'' Mereka berkata: ''Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?''. Tuhan berfirman: ''Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui''(Al-Baqarah:30)

Allah Ta'ala memberitahukan ihwal pemberian karunia kepada Bani Adam dan penghormatan kepada mereka dengan membicarakan mereka di al-Mala'ul Ala, sebelum mereka diadakan. Maka Allah berfirman, ''Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat''. Maksudnya, Hai Muhammad, ceritakanlah hal itu kepada kaummu'', ''Sesungguhnya Aku hendak menjadikan khalifah di bumi'', yakni suatu kaum yang akan menggantikan satu sama lain, kurun demi kurun, dan generasi demi generasi, sebagaimana Allah Ta'ala berfirman, ''Dialah yang menjadikan kamu sebagai khalifah-khalifah di bumi'' (Fathir: 39). Itulah penafsiran khalifah yang benar, bukan pendapat orang yang mengatakan bahwa Adam merupakan khalifah Allah di bumi dengan berdalihkan firman Allah, ''Sesungguhnya Aku hendak menjadikan khalifah di bumi.''

Abdur Razaq, dari Muammar, dan dari Qatadah berkata berkaitan dengan firman Allah, ''Mengapa Engkau hendak menjadikan di bumi orang yang akan membuat kerusakan padanya'', Seolah-olah malaikat memberitahukan kepada Allah bahwa apabila di bumi ada makhluk, maka mereka akan membuat kerusakan dan menumpahkan darah di sana. Perkataan malaikat ini bukanlah sebagai bantahan kepada Allah sebagaimana diduga orang, karena malaikat disifati Allah sebagai makhluk yang tidak dapat menanyakan apa pun yang tidak diizinkan-Nya.

Ibnu Juraij berkata bahwa sesungguhnya para malaikat itu berkata menurut apa yang telah diberitahukan Allah kepadanya ihwal keadaan penciptaan Adam. Maka malaikat berkata, ''Mengapa Engkau hendak menjadikan di bumi itu oranig yang akan membuat kerusakan padanya?''.

Ibnu Jarir berkata, ''Sebagian ulama mengatakan, 'Sesungguhnya malaikat mengatakan hal seperti itu, karena Allah mengizinkan mereka untuk bertanya ihwal hal itu setelah dibentahukan kepada mereka bahwa khalifah itu terdiri atas keturunan Adam. Mereka berkata, ''Mengapa Engkau hendak menjadikan orang yang akan membuat kerusakan padanya?'' Sesungguhnya mereka bermaksud mengatakan bahwa di antara keturunan Adam itu ada yang melakukan kerusakan. Pertanyaan itu bersifat meminta informasi dan mencari tahu ihwal hikmah. Maka Allah berfirman sebagai jawaban atas mereka, Allah berkata, ''Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui,'' yakni Aku mengetahui kemaslahatan yang baik dalam penciptaan spesies yang suka melakukan kerusakan seperti yang kamu sebutkan, dan kemaslahatan itu tidak kamu ketahui, karena Aku akan menjadikan di antara mereka para nabi, rasul, orang-prang saleh, dan para wali.

Syaikh Muhammad Nasib Ar-Rifa’i berkata dalam ringkasan Tafsir Ibnu Katsiernya :
Saya berpendapat bahwa konsep khalifah mengharuskan secara pasti tiadanya pihak yang digantikan, baik tiadanya itu secara total atau hanya sebagian, baik tiadanya itu karena kematian, perpindahan, dicopot, mengundurkan diri, atau karena sebab lain yang membuat pihak yang digantikan tidak dapat melanjutkan aktivitasnya. Misalnya Anda berkata: ''Abu Bakar merupakan khalifah Rasulullah shalallahu wa’alaihi wa sallam'' yakni setelah Rasul meninggal. Atau Anda berkata: ''Rasulullah menjadikan Ali sebagai khalifah di Madinah,'' yaitu ketika Nabi shalallahu wa’alaihi wa sallam pergi dari Madinah untuk melakukan salah satu perang. Bila konsep ini telah jelas dan melahirkan kepuasan, maka orang yang merasa puas tadi akan menemukan kekeliruan pendapat orang yang mengatakan bahwa Adam dijadikan Allah sebagai khalifah-Nya di bumi. Kekeliruan itu disebabkan oleh hal-hal berikut ini.

1. Adalah mustahil tiadanya Allah dari kerajaan-Nya, baik secara total maupun sebagian. Dia senantiasa mengurus langit dan bumi dan tidak ada suatu perkara seberat Dzarrah pun yang ada di langit dan di bumi yang terlepas dari pengetahuan-Nya. Jadi, Dia tidak membutuhkan khalifah, wakil, pengganti, dan tidak pula butuh kepada pihak yang ada di dekat-Nya. Dia Mahakaya dari semesta alam.


2. Jika keberadaan Adam atau jenis manusia itu layak untuk menggantikan Allah, maka dia harus memiliki sifat-sifat yang menyerupai sifat-sifat Allah Ta'ala, dan Mahasuci Allah dari sifat-sifat yang dapat diserupai manusia. Jika manusia, sebagaimana seluruh makhluk lainnya, tidak menyandang sifat-sifat yang menyerupai sifat-sifat Allah, bahkan makhluk tidak memilikinya, sedangkan Allah Maha Sempurna pada seluruh sifat-Nya, maka terjadilah ketidaksamaan secara total. Maka bagaimana mungkin orang yang berkekurangan menggantikan pihak Yang Mahas Sempurna? Maha Suci Allah dari adanya pihak yang menandingi dan menyerupai. ''Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat.'' (asy-Syuura: 11)


3. Adalah sudah pasti bahwa manusia tidak layak menjadi khalifah atau wakil Allah, bahkan hal sebaliknyalah yang benar, yaitu Allah sebagai khalifah dan wakil. Simaklah beberapa firman berikut ini. ''Cukuplah Allah menjadi Wakil (Penolong) kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung''(Ali Imran: 173). ''Dan Allah Maha Mewakili segala sesuatu.''(Hud: 12). ''Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)-nya.''(At-Thalaq: 3). ''Dan cukuplah Allah sebagai Wakil''(An-Nisa': 81) Dalam hadits mengenai doa bepergian, Nabi shalallahu wa’alaihi wa sallam bersabda, ''Ya Allah, Engkaulah yang menyertai perjalanan dan yang menggantikan dalam mengurus keluarga (yang ditinggalkan)''


4. Tidak ada satu dalil pun, baik yang eksplisit, implisit, maupun hasil inferensi, baik di dalam Al-Qur'an maupun Sunnah yang menyatakan bahwa manusia merupakan khalifah Allah di burni, karena Dia berfirman, ''Sesungguhnya Aku akan menjadikan seorang khalifah di bumi''. Ayat ini jangan dipahami bahwa Adam ‘alaihis salam adalah khalifah Allah di bumi, sebab Dia bertirman, ''Sesungguhnya Aku akan menjadikan khalifah di bumi.'' Allah mengatakannya demikian, dan tidak mengatakan, ''Sesungguhnya Aku akan menjadikan, untuk-Ku, seorang khalifah di bumi'', atau Dia mengatakan, ''Sesungguhnya Aku akan menjadikan seorang khalifah bagi-Ku di bumi'', atau ''menjadikan khalifah-Ku''. Dari mana kita menyimpulkan bahwa Adam atau spesies manusia sebagai khalifah Allah di bumi? Ketahuilah, sesungguhnya urusan Allah itu lebih mulia dan lebih agung daripada itu, dan Maha Tinggi Allah dari perbuatan itu. Namun, mayoritas mufasirin mengatakan, ''Yakni, suatu kaum menggantikan kaum yang lain, kurun demi kurun, dan generasi demi generasi.''

Ulama lain menafsirkan ayat di atas dengan ''menjadikan sebagai khalifah bagi makhluk sebelumnya yang terdiri atas jin atau makhluk lain yang mungkin berada di muka bumi yang ada sebelum spesies manusia.

Penafsiran yang pertama adalah lebih jelas karena dikuatkan dengan AlQur'an dan Sunnah. Adapun orang yang berpandangan bahwa yang dimaksud dengan khilafah ialah khilafah dalam penetapan hukum semata, maka pandangan ini tidak dapat diterima. Karena hukum yang valid ialah yang bersumber dari wahyu yang telah ditetapkan Allah, bukan hukum si khalifah, namun hukum Allah, dan hukum itu merupakan sarana penghambaan kepada Allah. Alangkah jauhnya jarak antara ibadah dengan perwakilan dan kekhilafahan. Jadi, jelaslah bahwa orang yang menghukumi itu tiada lain hanyalah menetapkan hukum Allah, bukan inenggantikan-Nya.



Referensi:
Ringkasan Tafsir Ibnu Katsier, Syaikh Muhammad Nasib Ar-Rifa'i

Sumber: perpustakaan-islam.com
Read More...

Tuesday, April 21, 2009

Kita Bertanya ------> Al-Quran Menjawab


KITA BERTANYA : KENAPA AKU DIUJI ?
AL-QUR’AN MENJAWAB
"Apakah manusia itu mengira bahawa mereka dibiarkan saja mengatakan; "Kami telah beriman," ("I am full of faith to Allah") sedangkan mereka tidak diuji? Dan sesungguhnya Kami telah menguji org2 yg sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui org2 yg benar dan, sesungguhnya Dia mengetahui org2 yg dusta."
-Surah Al-Ankabut ayat 2-3

KITA BERTANYA : KENAPA AKU TAK DAPAT APA YG AKU IDAM-IDAMKAN ?
AL-QUR’AN MENJAWAB
"Boleh jadi kamu membenci sesua tu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui."
- Surah Al-Baqarah ayat 216

KITA BERTANYA : KENAPA UJIAN SEBERAT INI ?
AL-QUR’AN MENJAWAB
"Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya."
- Surah Al-Baqarah ayat 286

KITA BERTANYA : KENAPA RASA FRUST ?
AL-QUR’AN MENJAWAB
"Jgnlah kamu bersikap lemah, dan jgnlah pula kamu bersedih hati, padahal kamulah org2 yg paling tinggi darjatnya, jika kamu org2 yg beriman."
- Surah Al-Imran ayat 139

KITA BERTANYA : BAGAIMANA HARUS AKU MENGHADAPINYA ?
AL-QUR’AN MENJAWAB
"Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu (menghadapi segala kesukaran dalam mengerjakan perkara-perkara yang berkebajikan) , dan kuatkanlah kesabaran kamu lebih daripada kesabaran musuh, di medan perjuangan), dan bersedialah (dengan kekuatan pertahanan di daerah-daerah sempadan) serta bertaqwalah (be fearfull of Allah The
Almighty) kamu kepada Allah supaya, kamu berjaya (mencapai kemenangan)."

KITA BERTANYA : BAGAIMANA HARUS AKU MENGHADAPINYA ?
AL-QUR’AN MENJAWAB
"Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan jalan sabar dan mengerjakan sembahyang; dan sesungguhnya sembahyang itu amatlah berat kecuali kepada orang-orang
yang khusyuk"
- Surah Al-Baqarah ayat 45

KITA BERTANYA : APA YANG AKU DAPAT DRPD SEMUA INI?
AL-QUR’AN MENJAWAB
"Sesungguhnya Allah telah membeli dari org2 mu'min, diri, harta mereka dengan memberikan syurga utk mereka... ?
- Surah At-Taubah ayat 111

KITA BERTANYA : KEPADA SIAPA AKU BERHARAP?
AL-QUR’AN MENJAWAB
"Cukuplah Allah bagiku, tidak ada Tuhan selain dari Nya. Hanya kepadaNya aku bertawakkal."
- Surah At-Taubah ayat 129

KITA BERKATA : AKU TAK DAPAT TAHAN!!!
AL-QUR’AN MENJAWAB
"... ....dan jgnlah kamu berputus asa dr rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dr rahmat Allah melainkan kaum yg kafir."
- Surah Yusuf ayat 12
Read More...

BERKELUH KESAH, TANDA JIWA YANG LEMAH


eluh kesah, mungkin bagi sebagian orang merupakan cara untuk membebaskan diri dari tekanan persoalan. Atau juga sekedar mengurangi beban jiwa karena masalah yang sedang mendera. Karenanya, bagi yang menjadikan itu semua sebagai alas an pembenaran, keluh kesah pun menjadi kebiasaan. Dimana saja, kapan saja, dan kepada siapa saja, bicaranya hanya keluh kesah semata. Konon curhat, katanya. Seolah ia adalah orang yang paling besar beban hidupnya, sepertinya hanya dia sendiri yang mempunyai permasalahan hidup. Ia nampak merana dan tidak beruntung, nikmat yang Allah karuniakan yang demikian banyak dan tak terhitung seperti tidak berarti dan tidak bernilai apa-apa. Sungguh naif!
Siapa sih, di dunia ini yang bebas dari persoalan? Pasti tidak ada! Tiada yang seratus persen nihil dari kesulitan. Setiap orang niscaya punya masalah, masing-masing pasti dihadapkan pada problematika pribadinya. Karena memang demikian kehidupan, ia pada hakikatnya adalah ujian, didalamnya ada pergiliran susah-senang, duka-gembira, pendapatan-kehilangan, kelapangan-kesempitan, dan seterusnya. Allah berfirman :” Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.”(QS. Al-Mulk:2).

Sungguh , keluh kesah adalah tanda kelemahan hati dan kerdilnya jiwa. Ia melihat persoalan dengan asumsi “ pasti tidak terselesaikan”, memandang beban sebagai “yang tidak tertanggungkan”, dan menatap jalan keluar dengan kebuntuan. Padahal setiap masalahan ada solusinya, setiap persoalan pasti ada jalan keluarnya, dan Allah tidak mungkin menberikan beban diluar kemampuan hamba-Nya. Allah Azza wa Jalla berfirman, “Allah tidak membebani seorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapatkan pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapatkan siska (dari kejahatannya) yang dikerjakannya.”(QS.Al-Baqarah:286).
Maka pribadi yang tangguh dan memiliki izzah adalah pribadi yang berjiwa besar dan berhati kokoh. Karena ujian itu pasti, maka dia harus memenangkannya. Keluh kesah tidak pantas disandangnya sama sekali.
Dihadapan manusia, orang yang suka berkeluh kesah adalah sesosok pribadi yang rapuh yang niscaya akan dianggap lemah. Citranya, hanya butuh dikasihani dan diberikan rasa iba. Wallahu A’lam (hanif).

Read More...

Mengapa Harus Berdamai Dengan Masa Lalu?


Barang kali hari ini kita sedang meratapi sesuatu yang hilang dari genggaman, atau sedang menangisi prestasi yang gagal diraih, atau sedang menyesali sebuah capaian hasil yang tidak maksimal, entah ia berupa kepemimpinan yang gagal, atau bisnis yang merugi, atau pendidikan yang terbengkalai, atau karir yang terhenti, lalu membuat kita menyalahkan diri sendiri seraya berucap, “andaikan dulu aku tidak begini”, atau, “Kalau saja dulu aku lebih gigih.”
Segala yang terjadi dalam hidup kita, yang melenceng dari rencana dan niat semula, meskipun kita sering menyalahkan takdir atau orang lain, tetapi dalam lubuk hati yang paling dalam, kita tetap mennyalahkan diri kita sendiri. Kegagalan dan segala hal yang menyebabkannya, hari ini kita catat sebagai kesalahan masa lalu yang selalu disesali.
Mengapa harus berdamai dengan masa lalu? Ada banyak alasan mengapa kita perlu melakukan hal itu. Dan berikut ini mungkin bisa menjadi jawaban agar kita mau melakukannya.

Melepaskan diri dari belenggu
Kesalahan-kesalahan masa lalu kadang menjadi belenggu; memandekkan pikiran, melumpuhkan ide, dan mematikan kreativitas. Memaafkan diri sendiri atas kesalahan-kesalahan tersebut, barangkali bisa menjadi salah satu pencerah atas keadaan itu; membuka kembali keran yang telah lama tersumbat, dan mencairkan kembali pikiran yang sudah lama membeku. Jika kita membiarkan diri kita terus menerus dikuasai oleh kesalahan-kesalahan masa lalu, sesungguhnya kita sedang merelakan diri sendiri dipenjarakan oleh kesengsaraan, kecemasan, dan kesedihan. Kita akan jauh merasa lebih lega dan lebih percaya diri untuk membuat keputusan penting dalam hidup kita selanjutnya setelah kita bisa memaafkan diri sendiri.

Sebagai pelajaran agar kesalahan tidak lagi berulang
Jika kita meyakini suatu kesalahan sebagai sesuatu yang salah bukan berarti hal tersebut harus akan tarus menghantui kita untuk terus mamilih cara yang salah. Kesalahan adalah suatu hal yang sangat manusiawi, namun ketika kita melakukan kesalahan kita akan belajar lebih banyak tentang hidup dan mengenali langkah-langkah yang benar. Karena itu berdamailah dengan perasaan bersalah kita. Sadari bahwa perasaan bersalah adalah suatu hal yang normal dan alamiah. Kekurangan kita di masa lalu tidak boleh menguasai diri kita untuk hari ini dan selanjutnya, tetapi kitalah yang harus menguasai kekurangan itu.

Memaafkan berarti mengajarkan kearifan pada diri sendiri
Berdamai dengan diri sendiri adalah cara bijaksana dalam mengendalikan diri sendiri dan amarah. Setiap orang yang mencintai dirinya sendiri, pada akhirnya akan memaafkan kesalahan dan kekurangan diri sendiri. Itulah yang dimaksud dengan berdamai dengan diri sendiri, mampu mencintai diri sendiri dan memenuhi hati dengan cinta dan kasih sayang. Kesalahan-kesalahan di masa lalu terkadang memang terasa pahit, karena itu memaafkan diri sendiri adalah cara kita mengubah sikap dan sifat yang emosional dalam diri menjadi pribadi yang rela, bijak, dan arif.

Membangkitkan kembali optimisme yang hilang.
Terkadang stres itu bukan datang dari faktor luar, tapi dalam diri sendiri. Seperti ketika kita melakukan sebuah kesalahan dan merasa bersalah terus karenanya. Rasa bersalah yang terus menerus akan membuat diri kita selalu dihinggapi ketakutan. Takut berbuat kesalahan lagi dan kehilangan kepercayaan diri. Jika diri kita tidak sanggup memaafkan diri sendiri, berarti selama ini kita hanya mengharapkan sesuatu yang tidak nyata dengan kata ”kalau saja...” dan tidak akan pernah selesai. Kita harus terus melanjutkan hidup. Dengan membangun kesadaran seperti itu, maka keputusan memaafkan diri akan menjadi sebuah langkah awal membangun optimisme dan semangat hidup yang baru, untuk meraih cita-cita atau kesuksesan yang tertunda.

Read More...

Pemaafan pada diri adalah sebentuk kesadaran, untuk memulai lagi semua pembenahan.


Rasulullah bersabda, “Barang siapa yang berambisi untuk memiliki kepribadian yang mulia dan derajat yang tinggi, hendaklah ia memaafkan yang menzaliminya, memberi kepada orang yang tidak suka memberi kepadanya, dan menghubungkan tali silaturahim kepada orang yang memutuskan hubungan dengannya.”
Kemampuan memaafkan adalah kekuatan. Didalamnya terkandung pula keniscayaan untuk mampu memaafkan diri sendiri. Kadakala teramat sulit memaafkan diri sendiri, dan ini menjadi teramat sulit pula untuk membuka pintu maaf bagi orang lain. Karena yang ada adalah rangkaian penolakan pada kekurangan dan tuntutan pada kesempurnaan. Yang ada adalah kecewa terus menerus pada diri sendiri, dan sakit hati yang terpendam pada orang lain.
Inilah yang mendatangkan kekacauan. Aidh al-Qarni mengatakan agar bertanya pada diri sendiri, akankah kita harus menjadikan hari ini menjadi sedemikian getir dengan membayangkan hal-hal yang telah terjadi di masa lalu, yang telah lapuk bersama berlalunya waktu dan zaman. Ataukah sebaliknya, saat bangun di pagi hari, kita telah bertekad untuk menggunakan sebaik-baiknya hari ini dan mengambil faedah yang sebesar-besarnya dari waktu yang hanya berjumlah dua puluh empat jam ke depan.

Setelah kemampuan pemaafan diri sendiri, kemampuan untuk toleran dan memaafkan orang lain kerap kali mengikuti. Inilah sumber kejernihan hati. Sebaliknya, dendam yang terus tersimpan, akan makin menggoyahkan persendian jiwa. Dr. Russel cecil dari Fakultas Kedokteran universitas Cornell menyebutkan empat sebab utama yang membuat goyahnya persendian, diantaranya perasaan terhina dan dendam kesumat.
Demikianlah, dendam dan ketidakmampuan untuk memaafkan diri sendiri dan orang lain akan menjerumuskan. Sebaliknya, seusai pemaafan pada diri sendiri, kemampuan untuk toleran dan memaafkan orang lain kerap kali mengikuti. Hatim berkata, “Aku ampuni kata-kata buruk orang mulia sebagai simpanannya, aku berpaling dari cemoohan orang yang suka mencemooh karena sikap muliaku.” Seseorang pernah berkata kepada Abu Bakar, “Demi Allah, aku akan cerca Anda dengan cercaan yang akan Anda bawa sampai kedalam kuburmu.” Abu Bakar menjawab, “Tidak, tapi cercaanmu akan masuk bersamamu ke dalam kuburmu.”
Hidup ini jelas bukanlah untuk dijalani dengan simpanan amarah dan dendam pada kesalahan orang lain. Hidup ini jelas bukanlah untuk dijalani dengan berkubang pada himpitan kesedihan akibat ketidakmampuan memaafkan diri sendiri. Bahkan dalam posisinya yang tertinggi, dalam interaksi dengan Rabb semesta alam, harapan dan doa pada pengampunan untuk diri semestinya selalu dipanjatkan. Dalam Al Quran surat Ali Imran ayat 147, Allah berfirman, ‘Tidak ada doa mereka selain ucapan, ‘Ya rabb kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebih-lebihan dalam urusan kami, dan tetapkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.”’ (QS Ali ‘Imran:147).
Read More...

Tuesday, March 24, 2009

UKM LDK ULUL ALBAB MENGADAKAN PELATIHAN INTERVIEW KERJA DAN PEMBUATAN CURRICULUM VITAE


Unit Kegiatan Mahasiswa Lembaga Dakwah Kampus Ulul Albab Fakultas MIPA Unsyiah mengadakan Pelatihan Interview Kerja dan Pembuatan Curriculum Vitae yang diikuti sekitar 65 orang yang berasal dari berbagai kalangan baik mahasiswa yang kuliah di Syiah Kuala, IAIN Ar-Raniry, Muhammadiyah, guru dan siswa SMA di Banda Aceh. Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 22 Maret 2009 bertempat di Dessiminasi Fisika FMIPA Unsyiah.
Acara ini menghadirkan 2 orang pemateri yang berkompeten di bidangnya. Pemateri yang pertama ialah psikolog dari Psikodista yaitu Yusniar Idris, M.Psi yang menyajikan materi tentang bagaimana menghadapi wawancara kerja mulai dari saat pertama berhadapan dengan interviewer hingga pada saat akhir dari wawancara. Di akhir dari materi pelatihan interview, seorang peserta diwawancarai sebagai simulasi dan kemudian dikoreksi dimana kekurangan agar pada saat wawancara sesungguhnya lebih baik. Pemateri yang kedua yaitu Muslim Amiren, M.Info.Tech yang memaparkan tentang bagaimana membuat Curriculum Vitae yang menarik agar perusahaan yang membaca tertarik kepada pelamar.

Menurut ketua umum LDK Ulul Albab Taufiq M.Isa, saat ini persaingan di dunia kerja cukup ketat, oleh karena itu hendaknya pelamar pekerjaan harus mempunyai keahlian-keahlian sehingga mampu bersaing baik lokal maupun internasional. Terkadang kita tidak mampu bersaing sehingga pekerja-pekerja dari luar daerah mendominasi lapangan pekerjaan yang ada di Aceh, padahal potensi Sumber Daya Alam yang kita miliki melimpah ruah, namun potensi Sumber Daya Manusia yang kita miliki belum memadai.

Program ini merupakan tawaran dari Pembantu Dekan Bidang Kemahaiswaan. Dalam sambutannya Pembantu Dekan III FMIPA Unsyiah Dr. Said Munzir, M.Eng.Sc pada saat membuka acara mengatakan pihak dekanan bertanggung jawab dalam meningkatkan potensi mahasiswa guna dapat bersaing di dunia kerja, karena sesungguhnya universitas adalah agent of change. Pihaknya terus mendorong mahasiswa untuk mengembangkan potensi mahasiswa baik dari segi kewirausahawan maupun potensi-potensi lainnya. Seperti dalam pelatihan ini yang sebenarnya tidak di dapat di bangku kuliah, pelatihan-pelatihan seperti ini diharapkan terus digalakkan minimal setahun sekali atau bahkan dalam satu semester sekali, sehingga dengan meningkatnya kemampuan para pekerja kita maka meningkat pula daya saing negeri ini.

Read More...

Monday, March 23, 2009

Teknik Wawancara Kerja

Wawancara kerja atau interview merupakan cara yang biasa dilakukan dalam kehidupan sehari-hari guna mengenal orang lain secara lebih mendalam. Dalam situasi wawancara terjadi pertukaran pandangan dan informasi antara dua orang yang bertemu. Wawancara umumnya mempunyai tujuan, arah dan maksud tertentu. Pelaksanaan wawancara sendiri mempertimbangkan beberapa hal, yaitu:
- Waktu
- Isi wawancara
- Respon yang diharapkan
- Umpan balik


Wawancara Kerja
Memperoleh panggilan wawancara kerja merupakan sesuatu yang sangat membahagiakan, namun semua itu segera diiringi oleh rasa cemas, "bagaimana caranya agar sukses dalam wawancara?". Menit-menit menjelang wawancara berbagai perasaan muncul, mulai dari rasa cemas, grogi, tidak percaya diri dan berbagai perasaan yang semakin mengganggu serta memudarkan ketenangan dan rasa bahagia yang awalnya muncul. Bahkan ada yang mengalami mimpi buruk dab insomnia pada malam sebelum hari wawancara tiba. Justru kadang yang terjadi, semua rasa tidak nyaman itulah yang menjadi penyebab seseorang gagal dalam sebuah wawancara kerja, bukan dari kemampuan orang itu sendiri. Ini terjadi karean potensi yang dimilikinya tertutupi dengan performa negatif yang ditampilkannya saat wawancara dilakukan. Untuk itulah, yang dibutuhkan dalam menghadapi wawancara kerja bukan hanya kepintaran intelektual semata, tapi juga bagaimana orang tersebut mempersiapkan kondisi psikologis dan fisiknya saat menghadapi situasi tersebut.

Persiapan sebelum hari - H
  1. Cari informasi sebanyak-banyaknya tentang perusahaan tempat Anda melamar pekerjaan.
  2. Cari informasi sebanyak-banyaknya tentang posisi yang Anda lamar pada perusahaan tersebut
  3. Evaluasi kelebihan-kelebihan diri Anda yang sesuai dengan posisi yang Anda lamar tersebut.
  4. Evaluasi kelemahan-kelemahan diri Anda yang dapat menghambat diri Anda pada posisi yang Anda lamar tersebut.
  5. Pikirkan pertanyaan2 yang mungkin dilontarkan interviewer saat wawancara dilakukan.
  6. Menyiabkan dokumen-dokumen ynag mungkin diperlukan saat wawancara di lakukan, misalnya : fotocopy berkas lamaran yang sudah dikirimkan, daftar riwayat hidup, foto, fotocopy ijazah,sertifikat, KTP.
  7. menjaga kondisi kesehatan fisik tetap prima.

Persiapan pada Hari- H
  1. Jangan lupa makan secukupnya sebelum berangkat ke tempat wawancara, jika perlu minum vitamin.
  2. Pakai pakaian yang sopan, bersih dan tidak terlalu menyolok
  3. Usahakan datang tepat waktu
  4. Bawa dokumen-dokumen penting yang sudah disiapkan dan pulpen
  5. Atasi kecemasan saat memasuki ruangan wawancara
  6. Tunjukkan kesan pertam yang baik
  7. Jawab pertanyaan dengan sikap yang sopan dan baik.

Perlu diingat bahwa wawancara kerja pada tiap perusahaan mempunyai aspek-aspek dan tata cara yang khas, tergantung pada jenis pekerjaan yang ditawarkan dan lingkungan perusahaan tersebut. Namun, secara umum, pola pelaksanaan dan perumusan tujuan dari wawancara itu sendiri sama, yaitu "mencari calon karyawan yang sesuai dan mampu melaksanakan tugas dari jabatan yang ditawarkan". Dengan persiapan diri yang matang, diharapkan wawancara kerja dapat dihadapi dengan baik dan optimal, serta mampu menampilkan potensi diri secara prima.


Sumber:
Makalah yang disampaikan oleh Yusniar Idris, M.Psi pada "Pelatihan Interview dan Pembuatan CV" yang diselenggarakan oleh bidang Syiar LDK Ulul Albab FMIPA Unsyiah, di Ruang Disseminasi Jurusan Fisika FMIPA Unsyiah pada hari Minggu tanggal 22 Maret 2009. Pemakalah merupakan Manajer Asesmen Psikologi dari Psikodista Konsultan, serta bekerja sebagai psikolog di RSU Meuraxa Kota Banda Aceh dan dosen Fakultas Psikologi Universitas Muhamadiyah Aceh.

Download disini
Read More...

Monday, March 16, 2009

PERTUKARAN PEMUDA ANTAR NEGARA

PROGRAM KANADA (PPIK)

KAPAL PEMUDA ASEAN + JEPANG (SSYEAP)

PROGRAM MALAYSIA (PPIM)

Syarat umum :

1. Warga Negara Indonesia

2. Sehat jasmani dan rohani

3. Minimal lulus SLTA

4. Belum menikah

5. Aktif dan berminat dalam pemberdayaan masyarakat

6. Mampu berkomunikasi dalam bahasa inggris baik lisan maupun tulisan

7. Belu pernah mengikuti program pertukaran pemuda dengan luar negri yang dilaksanakan oleh kementrian pemuda dan olah raga.

8. Menguasai salah satu atau lebih jenis ketrampilan kesenian.

9. Lulus seleksi di tingkat daerah dan pusat.


Syarat khusus :

· Calon peserta PPIK adalah putri berusia antara 18-23 tahun.

· Calon peserta PPIM adalah putra berusia antara 22-27 tahun

· Calon peserta SSYEAP adalah putra berusia 20-30 tahun


Syarat pendaftaran :

1. Pendaftaran dimulai 16-24 Maret 2009 mulai jam 09.00 s.d 16.00 di kantor Dinas Demuda dan Olahraga NAD (DISPORA). (dibelakang Taman Ratu Safiatuddin) lamprit.

2. Penyeleksian akan dilaksanakan pada tanggal 28-29 Maret di gedung Pemuda DISPORA NAD

3. Membawa fotocopy KTP sebanyak 2 lembar dan pas photo warna ukuran 3 x 4 sebanyak 6 lembar.

4. Bagi yang berdomisili di luar kota banda aceh boleh mendaftar melalui Email : baiquni.aceh@gmail.com dengan menuliskan nama, jenis program yang ingin diikuti dan nomor telepon yang dapat dihubungi dan mengirimkan syarat pendaftaran (pas photo dan fotocopy KTP) melalui pos ke kantor DISPORA NAD.

Read More...

Monday, March 2, 2009

Kejujuran VS Kebohongan

Dalam hubungan sesama manusia, kejujuran merupakan satu sikap dan sifat yang sangat penting sebab kejujuran ini akan berimplikasi baik terhadap prilaku dan juga produk atau pengaruh dari prilaku itu sendiri. Karena itulah Rasulullah SAW menekankan kepada kita semua agar berlaku jujur dalam semua hal baik jujur terhadap dirinya sendiri lebih-lebih jujur terhadap orang lain.

Sebaliknya dusta atau kebohongan atau melakukan sesuatu atau sikap dan sifat yang dapat merusak tata hubungan antar manusia itu sendiri. Lebih-lebih kalau kebohongan itu menyangkut publik atau dapat merugikan orang banyak maka implikasi dari pengaruh kebohongan itu sendiri akan sangat luas, karena itu keburukannya pun akan sangat luas.

Oleh karena itu Rasulullah SAW menekankan kepada umatnya agar menjauhi sifat dusta atau bohong, Lebih-lebih kalau kebohongan itu menyangkut kebohongan publik dimana efek buruknya bukan saja akan menimpa pada orang per orang tetapi juga akan menimpa masyarakat secara keseluruhanDalam kehidupan kita terutama dalam pentas kehidupan politik modern, saat ini kebohongan telah menjadi semacam ciri dari kehebatan politik modern, bahkan beberapa kalangan justru kebohongan sengaja ditutup-tutupi untuk memperjuangkan cita-cita atau ambisi kekuasaannya. Maka akibatnya tidak dapat dipungkiri akan dapat melahirkan berbagai macam bencana yang dapat merusak tata kehidupan sosial suatu bangsa atau bahkan juga tata kehidupan sosial ummat manusia. Sebab kebohongan ini berupaya mewujudkan sesuatu yang sebenarnya tidak wujud atau yang sebenarnya harus wujud atau ada justru dengan kebohongan itu dianggap sebagai sesuatu yang tidak ada. Demikian pula misalnya kebohongan itu akan dapat berimplikasi pada penjungkirbalikan nilai-nilai dimana yang haq dianggap sebagai kebathilan dan kebathilan dianggap sesuatu yang haq. Karena itu kebohongan merupakan sesuatu yang mutlak harus dihindari oleh setiap diri kita terutama ketika kita berinteraksi dengan sesama manusia.

Kebalikan dari itu kejujuran adalah sesuatu yang harus kita tegakkan, karena implikasi dari kejujuran itu akan mengakibatkan kebaikan. Rasulullah SAW pernah menyatakan bahwa kejujuran akan membawa kepada kebaikan sedangkan kebaikan akan mengantarkan manusia ke surga. Sedangkan kebohongan atau dusta akan menimbulkan keburukkan sedangkan keburukkan akan mengantarkan manusia ke neraka.

Dalam kehidupan modern, dimana ditemukannya teknologi informasi, sesuatu dapat dijungkirbalikan sedemikian rupa maka kemudian faktor kejujuran yang ada dihati manusia menjadi sangat penting. Artinya ketika kehidupan kita didominasi oleh teknologi-teknologi informasi yang bisa memanifulasi dan membohongi apa saja maka ketika itulah justru kejujuran menempati posisinya yang sangat penting

Ikhwah fillah, jika dalam kehidupan modern ini kejujuran tidak ada pada diri individu manusia maka segala kebohongan akan bisa ditampilkan dengan tampilan yang sangat mempesona sehingga melahirkan paradok-paradok yang implikasinya sangat berbahaya bagi kehidupan manusia.

Read More...

Friday, February 20, 2009

JAL Scholarship Program 2009

INTERNATIONAL COOPERATION - ITS ACHIEVEMENTS AND DRAWBACKS


The world today is faced with many problems. Poverty being one of them has not been eradicated in many parts of the world, and as a result, still spawning a number of other problems including crimes and the spread of diseases. Armed conflicts and terrorism have not become any less frequent and in addition to that, the threats from the use of nuclear weapons have not diminished. Besides the political clashes around the world, we are also faced with serious environmental problems such as global warming and the long-term sustainability of natural and human resources.

One of the important keys in tackling the problems is ?international cooperation?. For many centuries, humanity has made huge efforts in working towards ?international cooperation? and has used it to try solving problems that have occurred from time to time. However, when the efforts didn?t succeed, the problems were not only unresolved, but often took a turn for the worse which resulted in major disputes.

JAL scholarship program 2009 will look into areas where international cooperation has worked effectively and brought about good results. Also, its drawbacks will be studied with consideration of what should and can be done to make international cooperation truly meaningful.

Scholars will attend seminars by distinguished speakers as well as pioneers in various fields, forums and discussion sessions, and field activities in Tokyo and rural Japan. They will also get to experience living with Japanese host families under the home stay segment of the scholarship. Throughout the program, scholars will have ample opportunity to get to know the Japanese people and culture, fulfilling another important objective of the program.

    Requirement
  • Write Essay in English using Theme of "International Cooperation ? My view on its achievements and drawbacks"
    * Please read above for more about theme.
  • Type in A4 paper + 800words (No handwriting allows)
  • Should be Indonesian Citizenship age min.20yrs max.25yrs old with undergraduate S1 or S2. (KTP & Student ID).
  • Have a strong command English.

Please send your Essay with CV and recent pass photo (2 each size of 3x4 and 4x6 back ground white) not later than 12 March 2009 to:
JAPAN AIRLINES INT'L CO., LTD. (ESSAY DIV.)
Wisma Kyoei Prince Lt 2
JL.Jend. Sudirman Kav 3-4, Jakarta 10220
Read More...

Thursday, February 12, 2009

Moslem Scientist FC


Tak dapat dipungkiri dibutanya turnamen Ukhuwah Cup menyebabkan lahirnya klub sepak bola para peneliti muda yaitu Moslem Scientist FC. Tak tanggung-tanggung para pemain yang direkrut merupakan pengurus-pengurus muda berbakat, bibit-bibit baru yang sedang tumbuh di kampus.

Sebagaimana tujuan dibuatnya turnamen UKC (Ukhuwah Cup) yaitu untuk mempererat tali silaturrahim yang telah di jalin antar sesama kader dakwah dari berbagai fakultas dan universitas di Banda Aceh dan Aceh Besar, begitu juga tujuan dibentuknya MSFC (Moslem Scientist Football Club) yang semula mempunyai tujuan jangka pendek yaitu menjadi klub nomor 1 di Ukhuwah Cup. Selain itu para scientist juga ingin menunjukkan bahwa mereka tak hanya jago di dalam kelas, tak hanya jago soal teori, tak hanya jago dalam hal bicara, tapi juga jago soal lapangan.

Latihan rutin MSFC pertama sekali dilakukan setiap minggu sore dilapangan tugu Darussalam. Pada latihan perdana jumlah personil yang datang berjumlah 18 orang selebihnya tidak bisa dengan berbagai alasan. Pada saat latihan perdana tersebut keadaan lapangan cukup becek namun tidak menyurutkan niat para scientist yang sudah lama tidak ber-riyadhoh. Alhasil beberapa personil akhirnya pulang seperti pak tani habis membajak di sawah namun dengan membawa padi yang siap di ekspor (swasembada pangan). Setelah mendekati turnamen UKC maka latihan bola dinaikkan intensitasnya dari pertama seminggu sekali menjadi 3 sampai 4 kali dalam seminggu, dengan harapan piala UKC di dalam genggaman.

Beda di atas kertas, beda juga di lapangan. Mungkin karena bola itu bundar, jadi sulit untuk di tebak. Ternyata apa yang menjadi tujuan dari MSFC hanya tertulis dengan indahnya di atas kertas. Pada saat pertandingan Ukhuwah Cup berlangsung banyak personil MSFC terkena panggilan alam (puikam) sehingga squat MSFC kekurangan orang, padahal sebelumya MSFC ingin menurunkan 2 tim namun karena persoalan tadi dan juga karena masalah dana yang tidak mencukupi untuk bayar uang pendaftaran maka MSFC hanya menurunkan satu tim intinya.

Kalah telak 3-0

Pada technical meeting, tim MSFC akhirnya berada di group A bersama tim An-nahl dan Asy-Syifa. Karena MSFC berada di group A maka pertandingan perdana setelah pembukaan acara langsung berhadapan antara MSFC bersama An-nahl. Pada saat pluit telah dibunyikan tim MSFC mengiring bola dengan penuh PD (percaya diri) sangking PDnya akhirnya tim MSFC kebobolan 3 gol di babak pertama. Melihat situasi yang tidak beres ini sang menejer MSFC langsung mengambil tindakan mengganti kipper MSFC dengan dirinya sendiri. Kipper yang sering disebut Amir, padahal nama beliau taufiq kenapa disebut Amir ? ayah beliau juga bukan bernama Amir, ya sudah kita ambil hikmahnya saja (si hikmah kan bukan kuliah di MIPA ?).Alhasil dengan berdirinya sang manajer menjadi penjaga gawang akhirnya tidak sekalipun bola melewatinya, namun apa hendak di kata, kalau orang aceh sering bilang “han ek ta pike, boh manok hana tangkee” akhirnya tim MSFC pulang dengan membawa kekalahan di pertandingan perdananya.

Kalah dengan Penghormatan

Pada pertandingan selanjutnya yang sangat menentukan nasib tim MSFC di kancah turnamen bergengsi se BNA dan ABes yaitu di UKC, tim MSFC berhadapan dengan Asy-syifa. Rupanya tim Asy-Syifa memiliki selisih poin yang sama dengan MSFC karena tim Asy-Syifa pada saat berhadapan dengan An-Nahl telat datang sehingga panitia menDO kan eh salah meng-KO-kan tim Asy-Syifa. Sehingga membuat tim An-Nahl lolos ke babak selanjutnya dan satu lagi yang akan lolos ke babak selanjutnya yaitu siapa yang menang antara Asy-Syifa dan MSFC.

Pada pertandingan hidup mati tersebut tim MSFC yang didukung oleh sang manajer alias amir alias ketum alias taufiq di barisan paling belakang. tak ketinggalan yang menjadi kapten adalah akhi mawantim. Pada malam sebelum pertandingan dilaksanakan rupanya kota kopelma diguyur hujan yang sangat lebat, rupanya Allah SWT sedang menurunkan rezekinya pada malam itu. Akibat dari hujan tersebut membuat lapangan seperti ladang sawah yang tinggal disemai padi. Tak pelak, kondisi tersebut semakin membuat tim MSFC semakin bergairah dengan pengalamannya bermain di lapangan tugu yang kondisinya sama persis.

Pada babak pertama, tim MSFC dengan bantuan doa sesepuhnya di samping lapangan akhirnya menang dengan skor 2-1, Cukup bahagia rasanya. Namun pada babak kedua, tak tau kenapa akhirnya tim MSFC kebobolan satu gol sehingga membuat skor 2-2. Padahal pada saat itu kipper MSFC telah mendapat gelar baru yaitu tembok mipa, karena kegigihannya menahan semua serangan yang datang.

Walhasil digelarlah adu pinalti. Rupanya tim MSFC tak pernah latihan adu pinalti sehingga kurang piawai dalam hal adu pinalti. Akhirnya tim MSFC tidak mampu membobolkan satupun tendangan sedangankan tendangan tim Asy-Syifa hanya satu yang dapat di tahan. Hasil ini membuat tim MSFC mengangkat topi kepada Asy-Syifa.

Hasil akhir ini sebenarnya membuktikan bahwa tim MSFC sangat tangguh, walaupun akhirnya tumbang di pinalti. Hal ini membuat personil MSFC harus pulang kembali bak pak tani dengan padinya yang dimakan rayap. Namun hasil ini membuat tim MSFC semakin solid dan akan terus memperkuat barisan dengan latihan-latihan rutin setiap minggu.

Insya Allah piala UKC II di dalam genggaman. Allahu Akbar !!!

Read More...

Cepretan

Design by Abdul Munir Visit Original Post Islamic2 Template