DAKWAH UNTUK MENCAPAI RIDHA ILAHI

Tuesday, August 18, 2009

KEUTAMAAN BULAN RAMADHAN

Ramadhan adalah bulan kebaikan dan berkah. Allah memberkahinya dengan banyak keutamaan, diantaranya:

1. Bulan Al Qur’an

Allah menurunkan kitab-Nya yang mulia sebagai hidayah bagi manusia, obat bagi kaum mukminin, membimbing kepada yang lebih lurus, menjelaskan jalan petunjuk, diturunkan pada malam Lailatul Qadr, satu malam pada bulan Ramadhan. Allah Ta’ala berfirman:

ayat33.jpg

Bulan Ramadhan itulah bulan yang didalamnya diturunkan Al Qur’an yang menjadi petunjuk bagi manusia, dan menjadi keterangan-keterangan dari petunjuk itu dan membedakan antara yang haq dan yang bathil. Maka barangsiapa di anatar kamu melihat bulan itu hendaklah ia berpuasa.” (QS. Al-Baqarah:185)

2. Syaitan-syaitan Dibelenggu, Pintu-pintu Neraka Ditutup dan Pintu-pintu Surga Dibuka

Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda: “Apabila datang bulan Ramadhan dibukalah pintu-pintu surga (dalam riwayat lain, dibukalah pintu-pintu rahmat), dan ditutup pintu-pintu neraka, dan dibelenggulah syaitan-syaitan.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Semua itu telah sempurna semenjak malam pertama bulan Ramadhan yang diberkahi, berdasarkan sabda Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam: ”Apabila telah datang malam pertama bulan Ramadhan, diikatlah syaitan-syaitan dan jin-jin yang jahat, ditutup pintu-pintu neraka tidak ada satu pintu pun yang dibuka, dan dibukalah pintu-pintu surga tidak ada satu pun yang tertutup, dan menyerulah seorang penyeru: “Wahai orang yang ingin kebaikan lakukanlah, wahai orang yang ingin kejelekan kurangilah.” Dan Allah mempunyai orang-orang yang dibebaskan dari neraka, itu terjadi setiap malam.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ibnu Khuzaimah. Sanad ini hasan)

3. Malam Lailatul Qadr

Allah berfirman:

Lailatul Qadr itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al Qadr:3)


Sumber: http://abuzubair.wordpress.com/
Read More...

Keutamaan Puasa

Banyak sekali ayat dalam al Qur’an yang memberikan anjuran untuk berpuasa sebagai sarana bertaqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah dan menjelaskan keutamaan-keutamaannya, seperti firman Allah:

Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui”. (QS. Al baqarah:184)

Firman Allah :

Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.”(QS. Al Ahzab:35)

Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam telah menjelaskan dalam hadits-hadits shahih tentang keutamaan-keutamaan puasa, yang dijelaskan secara rinci dalam hadits-hadits shahih berikut ini.

1. Puasa adalah Perisai atau Pelindung

Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam menyuruh orang yang kuat dan besar dorongan syahwatnya dan belum mampu untuk menikah agar berpuasa. Beliau Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda:

ayat22.jpg

Wahai sekalian para pemuda, barangsiapa diantara kamu telah mampu baa’ah (mampu menikah dengan berbagai macam persiapannya) hendaklah menikah, karena menikah lebih menundukkan pandangan dan lebih menjaga kehormatan. Barangsiapa yang belum mampu menikah, hendaklah berpuasa karena puasa merupakan pelemah syahwat baginya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam telah menjelaskan bahwa puasa adalah benteng dan perisai yang menghalangi seseorang dari neraka. Bersabda Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam : “Puasa adalah perisai, seorang hamba berperisai dengannya dari api neraka.” (HR. Ahmad, ini adalah hadits shahih)

2. Puasa Menyebabkan Seorang Hamba Masuk ke Dalam Surga

Dari Abu Umamah radhiallahu ‘anhu berkata: “Aku bertanya: “Ya Rasulullah, tunjukkan padaku amalan yang bisa memasukkanku ke surga.” Beliau Shalallahu ‘Alaihi Wassalam menjawab: “Hendaklah kamu berpuasa, tidak ada (amalan) yang semisal dengan itu.” (HR. An- Nasa’i, Ibnu Hibban, Al Hakim, dg sanad yg shahih)

3. Orang Berpuasa Diberi Pahala yang Tidak Terhitung

4. Orang yang berpuasa Mempunyai Dua Kegembiraan

5. Bau Mulut Orang Berpuasa Lebih Wangi di Sisi Allah dari Bau Misk

Point 3,4,dan 5 dalilinya ada pada hadits berikut, yaitu Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu: Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda:”Allah berfirman:’ Semua amalan bani Adam untuknya kecuali puasa (yakni baginya palaha terbatas, kecuali puasa karena pahalanya tidak terbatas), karena puasa itu untuk Aku dan Aku akan membalasnya’. Puasa adalah perisai, jika salah seorang dari kamu sedang berpuasa janganlah berkata keji dan berteriak-teriak, jika ada orang yang mencercanya atau memeranginya, ucapkanlah :”Aku sedang berpuasa”, demi Dzat yang jiwa Muhammad di tangan-Nya sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa lebih wangi di sisi Allah daripada bau minyak misk (parfum yang wangi). Orang yang berpuasa mempunyai dua kegembiraan, jika berbuka dia bergembira dan jika bertemu Rabbnya dia bergembira karena puasa yang dilakukannya.” (HR. Bukhari, Muslim, ini lafadz Bukhari)

6. Puasa dan Al Qur’an akan Memberikan Syafa’at (Pertolongan) kepada Ahlinya

Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda: “Puasa dan Al Qur’an akan memberikan syafa’at kepada hamba di hari kiamat. Puasa akan berkata: “Wahai Rabbku, aku menghalanginya dari makan dan syahwat, berilah dia syafaat karenaku, dan Al Qur’an pun berkata: “Aku telah menghalanginya dari tidur di malan hari, berilah dia syafaat karenaku.” Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda:”Maka keduanya memberi syafaat.” (HR. Ahmad, Al Hakim, Abu Nu’aim, dg sanad yg hasan)

7. Puasa Merupakan Kafarat (Tebusan atas kesalahan atau kekurangan)

Diantara keistimewaan puasa, yang tidak ada dalam amalan lain adalah Allah menjadikannya sebagai kafarat bagi orang yang memotong rambut kepalanya (ketika Haji) karena ada udzur sakit atau penyakit di kepalanya dan kafarat nagi yang tidak mampu untuk membeli kurban (QS. Al Baqarah:196).

Kafarat bagi pembunuh orang orang kafir (kafir dzimmi) yang mempunyai perjanjian karena tidak sengaja (QS. An Nisaa’:92)

Juga sebagai kafarat bagi yang membatalkan sumpah (QS. Al Maidah:89) atau membunuh binatang buruan di tanah haram (QS. Al Maidah:95) dan sebagai kafarat dhihar. (QS. Al Mujadalah:3-4)

8. Ar Rayyan Bagi Orang yang Berpuasa

Dari Sahl bin Sa’ad radhiallahu anhu, dari Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda: “Sesungguhnya dalam surga ada satu pintu yang disebut dengan Ar Rayyan, orang-orang yang berpuasa akan masuk pada hari kiamat nanti dari pintu tersebut, tidak ada orang selain mereka yang memasukinya. Jika telah masuk orang terakhir dari mereka yang berpuasa ditutuplah tersebut, barangsiapa yang masuk akan minum dan barangsiapa yang minum tidak akan merasa haus untuk selamanya.”(HR. Bukhari, Muslim)



Read More...

Persiapan Menyambut Bulan Ramadhan

1. Mempersiapkan pemahaman yang benar tantang bulan Ramadhan

Untuk memberikan motivasi agar beribadah dalam bulan Ramadhan ini bisa dilaksanakan dengan maksimal, sebelum Ramadhan datang Rasulullah SAW mengumpulkan para sahabatnya guna memberikan persepsi yang benar dan mengingatkan betapa mulia bulan Ramadhan. Dalam sebuah hadits yang panjang Rasulullah bersabda:

�Dari Salman Ra., beliau berkata, �Rasulullah berkhutbah di tengah-tengah kami pada akhir Sya�ban, Rasulullah bersabda: �Hai manusia, telah menjelang kepada kalian bulan yang sangat agung yang penuh dengan barokah, yang di dalamnya ada malam yang lebih baik dari seribu bulan, bulan di mana yang Allah telah menjadikan puasa di dalamnya sebagai puasa wajib, qiyamullailnya sunnah, barangsiapa yang pada bulan itu mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu kebaikan, nilainya seperti orang yang melakukan amalan wajib tujuh puluh kali pada bulan lainnya... dst.� (HR. Ibnu Hujaimah, beliau berkata: hadits ini adalah hadits shahih).


2. Membekali diri dengan ilmu yang cukup

Sasaran dan ibadah puasa adalah untuk meningkatkan kualitas iman dan taqwa kita. Untuk itu, ibadah puasa harus dilakukan dengan tatacara yang benar. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

�Banyak orang berpuasa yang tidak mendapat apa-apa dari puasanya kecuali lapar. Dan banyak orang shalat malam, tidak mendapat apa-apa dari shalatnya kecuali bergadang.� (HW. Abu Dawud, Ibnu Majah)

Dalam hadits lain, Rasulullah bersabda:

�Barangsiapa tidak meninggalkan kata-kata dusta (dalam berpuasa) dan tetap melakukannya, maka Allah tidak butuh ia meninggalkan makan dan minumnya.� (HR. Bukhari).

Dari dua hadits di atas bisa disimpulkan bahwa membekali diri dengan segala ilmu yang berkaitan dengan puasa memang akan sangat berpengaruh terhadap kemampuan kita untuk menigkatkan kualitas ketaqwaan kita melalui bulan Ramadhan yang mulia ini.


3. Melakukan persiapan jasmani dan ruhani.

Sebelum masuk bulan Ramadhan, Rasulullah SAW mengajarkan kepada kita agar banyak melakukan ibadah puasa di bulan Sya'ban. Dengan banyak berpuasa di bulan Sya'ban berarti kita telah mengkondisikan diri, baik dari sisi ruhiyah atau jasadiyah. Kondisi ini akan sangat positif pengaruhnya dan akan mengantarkan kita untuk menyambut Ramadhan dengan berbagai ibadah dan amalan yang di sunnahkan. Di sisi lain, tidak akan terjadi lagi gejolak fisik dan proses penyesuaian terlalu lama seperti banyak terjadi pada orang yang pertama kali berpuasa. Misalnya lemas, badan terasa panas, tidak bersemangat, banyak mengeluh, dan sebaginya.

�Aisyah ra. Berkata: "Saya tidak melihat Rasulullah SAW menyempurnakan puasanya, kecuali di bulan Ramadhan. Dan saya tidak melihat dalam satu bulan yang lebih banyak puasanya kecuali pada bulan Sya'ban." (HR Muslim).

Bulan Sya'ban adalah bulan dimana amal shalih diangkat ke langit.

Dari Usamah bin Zaid berkata: �Saya bertanya: �Wahai Rasulullah saw, saya tidak melihat engkau puasa disuatu bulan lebih banyak melebihi bulan Sya'ban�. Rasul saw bersabda:� Bulan tersebut banyak dilalaikan manusia, antara Rajab dan Ramadhan, yaitu bulan diangkat amal-amal kepada Rabb alam semesta, maka saya suka amal saya diangkat sedang saya dalam kondisi puasa.� (Ahmad, Abu Dawud, An-Nasa'i dan Ibnu Huzaimah)


4. Memahami keutamaan-keutamaan bulan Ramadhan

Bulan Ramadhan diciptakan Allah penuh dengan kutamaan-keutamaan dan kemuliaan. Maka mempelajari dan memahami keutamaan tersebut akan memotivasi kita untuk lebih meningkatkan amal ibadah kita. Di antara keutamaan dan kemuliaan bulan Ramadhan adalah:

a. Bulan kaderisasi taqwa dan bulan di turunkannya Al Qur'an

Allah SWT berfirman,

�Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa.� (QS. Al Baqarah: 183)

�Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu....� (QS. Al Baqarah: 185).

b. Bulan paling utama, bulan penuh berkah

Rasulullah SAW bersabda,

�Bulan yang paling utama adalah bulan Ramadhan, dan hari yang paling mulia adalah hari Jum'at.�

Dalam hadits lain,

�Dari Ubaidah bin Shomit, bahwa ketika Ramadhan tiba, Rasulullah bersabda: �Ramadhan telah datang kepada kalian, bulan penuh berkah, pada bulan itu Alah akan memberikan naungan-Nya kepada kalian. Dia turunkan rahmat-Nya, Dia hapuskan kesalahan-kesalahan dan Dia kabulkan do'a pada bulan itu. Allah Ta'ala akan melihat kalian berlomba melakukan kebaikan. Allah akan membanggakan kalian di depan Malaika. Maka pelihatkanlah kebaikan diri kaliah kepada Allah, sesungguhnya orang yang celaka adalah orang yang pada bulan itu tidak mendapat rahmat Allah 'Azza Wa Jalla.� (HR. Tabroni).

c. Bulan ampunan dosa, bulan peluang emas melakukan ketaatan.

Rasulullah SAW bersabda:

�Antara sholat lima waktu, dari hari Jum'at sampai Jum'at lagi, dari Ramadhan ke Ramadhan, dapat menghapuskan dosa-dosa apabila dosa-dosa besar dihindarkan.� (HR. Muslim).

�Barang siapa puasa karena iman dan mengharap pahala dari Allah, ia akan diampuni semua dosanya yang telah lalu.� (HR. Bukhari � Muslim)

�Apabila Ramadhan telah datang pintu syurga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan syetan-syetan dibelenggu.� (HR. Bukhari � Muslim)

d. Bulan dilipatgandakannya amal sholeh

Rasulullah SAW bersabda,

�Setiap amal anak Adam dilipatgandakan pahalanya, satu kebaikan menjadi sepuluh kali lipat sampai tujuh ratus kali lipat, Allah berfirman, �Kecuali, puasa. Puasa itu untuk dan Akulah yang akan membalasnya. Ia tinggalkan nafsu syahwat dan makannya semata-mata karena Aku.� Orang yang berpuasa mendapat dua kebahagiaan, ketika berbuka dan ketika berjumpa Rabbnya. Bau mulut orang yang berpuasa disisi Allah lebih wangi daripada bau parfum misik.� (HR. Muslim)

Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW bersabda,

�Rabb-mu berkata, �Setiap perbuatan baik (di bulan Ramadhan) dilipatgandakan pahalanya sepuluh kali lipat sampai tujuh ratus kali lipat. Puasa untuk-Ku dan Akulah yang akan membalasnya. Puasa adalah perisai dari api neraka, bau mulut orang yang berpuasa di sisi Allah lebih wangi dari parfum misik. Apabila orang bodoh berlaku jahil kepada seseorang di antara kamu yang sedang berpuasa, maka hendaklah kamu katakan, �Saya sedang berpuasa.� (HR. Tirmizi).

e. Bulan jihad dan kemenangan

Sejarah telah mencatat, bahwa pada bulan suci Ramadhan beberapa kesuksesan dan kemenangan besar diraih ummat Islam. Ini membuktikan bahwa bulan Ramadhan bukan merupakan bulan malas dan bulan lemah, tapi bulan Ramadhan adalah bulan jihad dan kemenangan.

Perang Badar Kubro yang diabadikan dalam Al Qur�an sebagai �Yaumul Furqon� dan umat Islam meraih kemenangan besar, terjadi pada tanggal 17 Ramadhan tahun 10 Hijriyah. Dan pada saat itu juga gembong kebathilan Abu Jahal terbunuh.

Pada bulan Ramadhan, fathu Makkah (pembebasan kota Mekkah) yang diabadikan dalam Al Qur�an sebagai �Fathan Mubina�, terjadi pada tanggal 10 Ramadhan tahun 8 Hijriyah.

Perang �Ain Jalut menaklukan tentara Mongol terjadi pada Ramadhan, tepatnya pada tanggal 25 Ramadhan 658 Hijriah.

Andalusia (Spanyol) yang ditaklukan oleh tentara Islam di bawah pimpinan Tariq bin Ziyad juga terjadi pada bulan Ramadhan, yaitu pada tanggal 28 Ramadhan 92 Hijriah.


Demikianlah beberapa hal yang perlu kita lakukan dalam persiapan menyambut Ramadhan. Semoga Allah mempertemukan kita dengan Ramadhan tahun ini.

Sumber:http://www.hudzaifah.org/
Read More...

Cepretan

Design by Abdul Munir Visit Original Post Islamic2 Template