DAKWAH UNTUK MENCAPAI RIDHA ILAHI

Thursday, February 12, 2009

Moslem Scientist FC


Tak dapat dipungkiri dibutanya turnamen Ukhuwah Cup menyebabkan lahirnya klub sepak bola para peneliti muda yaitu Moslem Scientist FC. Tak tanggung-tanggung para pemain yang direkrut merupakan pengurus-pengurus muda berbakat, bibit-bibit baru yang sedang tumbuh di kampus.

Sebagaimana tujuan dibuatnya turnamen UKC (Ukhuwah Cup) yaitu untuk mempererat tali silaturrahim yang telah di jalin antar sesama kader dakwah dari berbagai fakultas dan universitas di Banda Aceh dan Aceh Besar, begitu juga tujuan dibentuknya MSFC (Moslem Scientist Football Club) yang semula mempunyai tujuan jangka pendek yaitu menjadi klub nomor 1 di Ukhuwah Cup. Selain itu para scientist juga ingin menunjukkan bahwa mereka tak hanya jago di dalam kelas, tak hanya jago soal teori, tak hanya jago dalam hal bicara, tapi juga jago soal lapangan.

Latihan rutin MSFC pertama sekali dilakukan setiap minggu sore dilapangan tugu Darussalam. Pada latihan perdana jumlah personil yang datang berjumlah 18 orang selebihnya tidak bisa dengan berbagai alasan. Pada saat latihan perdana tersebut keadaan lapangan cukup becek namun tidak menyurutkan niat para scientist yang sudah lama tidak ber-riyadhoh. Alhasil beberapa personil akhirnya pulang seperti pak tani habis membajak di sawah namun dengan membawa padi yang siap di ekspor (swasembada pangan). Setelah mendekati turnamen UKC maka latihan bola dinaikkan intensitasnya dari pertama seminggu sekali menjadi 3 sampai 4 kali dalam seminggu, dengan harapan piala UKC di dalam genggaman.

Beda di atas kertas, beda juga di lapangan. Mungkin karena bola itu bundar, jadi sulit untuk di tebak. Ternyata apa yang menjadi tujuan dari MSFC hanya tertulis dengan indahnya di atas kertas. Pada saat pertandingan Ukhuwah Cup berlangsung banyak personil MSFC terkena panggilan alam (puikam) sehingga squat MSFC kekurangan orang, padahal sebelumya MSFC ingin menurunkan 2 tim namun karena persoalan tadi dan juga karena masalah dana yang tidak mencukupi untuk bayar uang pendaftaran maka MSFC hanya menurunkan satu tim intinya.

Kalah telak 3-0

Pada technical meeting, tim MSFC akhirnya berada di group A bersama tim An-nahl dan Asy-Syifa. Karena MSFC berada di group A maka pertandingan perdana setelah pembukaan acara langsung berhadapan antara MSFC bersama An-nahl. Pada saat pluit telah dibunyikan tim MSFC mengiring bola dengan penuh PD (percaya diri) sangking PDnya akhirnya tim MSFC kebobolan 3 gol di babak pertama. Melihat situasi yang tidak beres ini sang menejer MSFC langsung mengambil tindakan mengganti kipper MSFC dengan dirinya sendiri. Kipper yang sering disebut Amir, padahal nama beliau taufiq kenapa disebut Amir ? ayah beliau juga bukan bernama Amir, ya sudah kita ambil hikmahnya saja (si hikmah kan bukan kuliah di MIPA ?).Alhasil dengan berdirinya sang manajer menjadi penjaga gawang akhirnya tidak sekalipun bola melewatinya, namun apa hendak di kata, kalau orang aceh sering bilang “han ek ta pike, boh manok hana tangkee” akhirnya tim MSFC pulang dengan membawa kekalahan di pertandingan perdananya.

Kalah dengan Penghormatan

Pada pertandingan selanjutnya yang sangat menentukan nasib tim MSFC di kancah turnamen bergengsi se BNA dan ABes yaitu di UKC, tim MSFC berhadapan dengan Asy-syifa. Rupanya tim Asy-Syifa memiliki selisih poin yang sama dengan MSFC karena tim Asy-Syifa pada saat berhadapan dengan An-Nahl telat datang sehingga panitia menDO kan eh salah meng-KO-kan tim Asy-Syifa. Sehingga membuat tim An-Nahl lolos ke babak selanjutnya dan satu lagi yang akan lolos ke babak selanjutnya yaitu siapa yang menang antara Asy-Syifa dan MSFC.

Pada pertandingan hidup mati tersebut tim MSFC yang didukung oleh sang manajer alias amir alias ketum alias taufiq di barisan paling belakang. tak ketinggalan yang menjadi kapten adalah akhi mawantim. Pada malam sebelum pertandingan dilaksanakan rupanya kota kopelma diguyur hujan yang sangat lebat, rupanya Allah SWT sedang menurunkan rezekinya pada malam itu. Akibat dari hujan tersebut membuat lapangan seperti ladang sawah yang tinggal disemai padi. Tak pelak, kondisi tersebut semakin membuat tim MSFC semakin bergairah dengan pengalamannya bermain di lapangan tugu yang kondisinya sama persis.

Pada babak pertama, tim MSFC dengan bantuan doa sesepuhnya di samping lapangan akhirnya menang dengan skor 2-1, Cukup bahagia rasanya. Namun pada babak kedua, tak tau kenapa akhirnya tim MSFC kebobolan satu gol sehingga membuat skor 2-2. Padahal pada saat itu kipper MSFC telah mendapat gelar baru yaitu tembok mipa, karena kegigihannya menahan semua serangan yang datang.

Walhasil digelarlah adu pinalti. Rupanya tim MSFC tak pernah latihan adu pinalti sehingga kurang piawai dalam hal adu pinalti. Akhirnya tim MSFC tidak mampu membobolkan satupun tendangan sedangankan tendangan tim Asy-Syifa hanya satu yang dapat di tahan. Hasil ini membuat tim MSFC mengangkat topi kepada Asy-Syifa.

Hasil akhir ini sebenarnya membuktikan bahwa tim MSFC sangat tangguh, walaupun akhirnya tumbang di pinalti. Hal ini membuat personil MSFC harus pulang kembali bak pak tani dengan padinya yang dimakan rayap. Namun hasil ini membuat tim MSFC semakin solid dan akan terus memperkuat barisan dengan latihan-latihan rutin setiap minggu.

Insya Allah piala UKC II di dalam genggaman. Allahu Akbar !!!

0 comments:

Cepretan

Design by Abdul Munir Visit Original Post Islamic2 Template